DASAR-DASAR DAN FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN

JENIS-JENIS KEPUTUSAN DAN MASALAHNYA

Sebuah keputusan (decision) merupakan pilihan yang dibuat dari alternatif-alternatif yang ada.  Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses dalam mengenali masalah-masalah dan peluang-peluang untuk kemudian dipecahkan. Pengambilan keputusan mengharuskan adanya usaha baik sebelum ataupun sesudah dibuatnya pilihan yang nyata.

Keputusan yang Terprogram dan Tidak Terprogram
Keputusan-keputusan dalam manajemen biasanya dibagi kedalam dua kategori : yang terprogram dan yang tidak terprogram. 
Keputusan yang terprogram(programmed decision) berada dalam situasi yang telah sering muncul hingga aturan-aturan dalam mengambil keputusan bisa dibuat dan diterapkan. Keputusan yang terprogram dibuat untuk menjawab persoalan-persoalan organisasi yang kerap kali terjadi.

Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision) diambil untuk menjawab situasi yang unik, sulit dikenali dan sangat tidak terstruktur, serta membawa konsekuensi penting bagi organisasi. Sebagian besar keputusan tidak terprogram berkaitan dengan perencanaan strategis karena tingkat ketidakjelasannya yang tinggi dan keputusan-keputusan yang harus diambil pun rumit.

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Model yang Ideal dan Rasional

Model klasik (classical model) dalam pengambilan keputusan didasarkan pada asumsi ekonomi rasional dan keyakinan manajer tentang seperti apakah seharusnya pengambilan keputusan yang ideal itu. Model klasik ini telah muncul dalam literature manaemen karena manajer diharapkan untuk mengambil keputusan yang pantas secara ekonomi dan demi kepentingan ekonomi perusahaan. Empat asumsi yang menggaris bawahi model ini adalah sebagai berikut :

  1. Pengambil keputusan bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah diketahui dan disepakati. Masalah-masalah harus dirumuskan dan ditentukan dengan tepat.
  2. Pengambil keputusan bekerja keras dalam kondisi ketidakpastian, dengan mengumpulkan informasi yang lengkap. Semua alternatif dan hasil yang mungkin didapatkan harus diperhitungkan.
  3. kriteria untuk mengevaluasi pilihan alternatif harus diketahui. Pengambil keputusan memilih alternative yang akan memaksimalkan laba bagi organisasi.
  4. Pengambil keputusan adalah orang yang rasional dan menggunakan logika untuk menetapkan nilai-nilai, membuat pilihan, mengevaluasi alternatif, dan mengambil keputusan yang akan memaksmalkan pencapaian tujuan organisasi.
Model administratif (administrative model), dianggap bersifat deskriptif (descriptive), yang artinya model ini menggambarkan bagaimana manajer benar-benar melakukan pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks, dan bukannya mendikte bagaimana manajer seharusnya mengambil keputusan berdasarkan teori ideal. Model administrative mengenali keterbatasan yang dimiliki manusia dan lingkungan yang memengaruhi tingkat rasionalitas manajer dalam proses pengambilan keputusan. Dalam situasi situasi yang sulit, seperti situasi yang dicirkan oleh pengambilan keputusan yang tidak terprogram, ketidakpastian, dan ambiguitas, manajer biasanya tidak mampu membuat keputusan yang rasional secara ekonomi bahkan jika sebenarnya ia menginginkan.

Model Politik Model pengambilan keputusan yang ketiga ini sangatlah berguna dalam membuat keputusan yang tidak terprogram ketika situasinya tidak jelas, informasinya terbatas, dan adanya konflik anatara manajer tentang tujuan yang akan dicapai atau tindakan apa yang akan dilakukan. Sebuah koalisi (coalition) adalah sebuah aliansi tidak resmi di anatara manajer-manajer yang medukung sebuah tujuan tertentu. Pembangunan koalisi adalah proses pembentukan aliansi di anatara manajer-manajer. Pembangunan koalisi memberikan kesempatan bagi manajer-manajer untuk berkontribusi dalam mengambil keputusan, dengan meningkatkan komitmen mereka pada alternatif yang akhirnya mereka pilih. Model politik sangatlah mewakili lingkungan politik yang asli dimana sebagian besar manajer dan para pengambil keputusan bekerja. Keputusan adalah sesuatu yang kompleks dan melibatkan banyak orang, informasi sering kali ambigu, dan ketidaksepakatan serta konflik di setiap masalah dan juga solusi adalah hal yang biasa ada. Model politik dimulai dengan empat asumsi dasar:
  1. Organisasi terdiri dari kelompok-kelompok dengan kepentingan, tujuan, dan nilai-nilai yang beragam. Para manajer biasanya tidak sepakat dalam menentukan prioritas masalah dan mungkin tidak mengerti atau memiliki tujuan dan kepentingan yang sama dengan sesama manajer lain.
  2. Informasi sering kali ambigu dan tidak lengkap. Usaha untuk mengambil keputusan dengan rasional terbatasi oleh komplesitas banyak hal dan juga batasan-batasan yang dtang dari diri sendiri ataupun organisasi.
  3. Para manajer tidak memiliiki waktu, sumber daya, atau kapasitas mental untuk mengenali semua dimensi masalah dan memproses semua informasi yang relevan. Manajer saling berbincang satu sama lain dan bertukar pikiran guna mengumpulkan informasi dan mengurangi ambiguitas.
  4. Manaajer terlibat dalam perdebatan untuk memutuskan tujuan-tujuan dan mendiskusikan alternatif-alternatifnya. Keputusan adalah hasil tawar-menawar dan diskusi di antara anggota-anggota koalisi.
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN

1) Pengenalan Syarat-syarat Sebuah Keputusan
2) Diagnosis dan Analisis sebab-akibat
3) Pengembangan Alternatif
4) Pemilihan Alternatif yang Dikehendaki
5) Penerapan Alternatif Terpilih

6) Evaluasi dan Umpan Balik




Komentar

Postingan Populer